Dampak Kualitas Tidur Siswa SMA Terhadap Produktivitas dan Pencapaian Siswa di Sekolah
Isi Artikel Utama
Abstrak
Kualitas tidur memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan fisik, mental, dan kemampuan kognitif siswa SMA. Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat menurunkan konsentrasi, energi, serta berdampak pada prestasi akademik di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur siswa SMA, dampaknya terhadap produktivitas belajar, serta sejauh mana siswa menyadari hubungan antara tidur dan prestasi akademik mereka. Metode yang digunakan adalah survei kuantitatif dengan instrumen kuesioner berbasis Google Forms yang berisi 10 pertanyaan terkait durasi tidur, kualitas tidur, kemudahan untuk tertidur, rasa segar saat bangun tidur, konsentrasi, rasa mengantuk di sekolah, tingkat energi, serta persepsi pengaruh tidur terhadap nilai akademik. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa tidak mendapatkan cukup tidur pada malam hari, meskipun mereka menilai kualitas tidurnya cukup nyenyak dan mudah tertidur. Namun, sebagian besar merasa kurang bugar saat bangun pagi, sulit berkonsentrasi secara optimal di kelas, dan tingkat energi saat belajar cenderung rendah. Meskipun demikian, mayoritas siswa menyadari dan setuju bahwa kualitas tidur sangat berpengaruh terhadap nilai akademik dan prestasi mereka, serta secara umum merasa cukup puas dengan performa belajar yang telah dicapai. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat kesenjangan antara kebiasaan tidur (durasi dan kualitas subjektif) dengan kebutuhan tidur ideal untuk menunjang produktivitas dan prestasi akademik siswa SMA. Edukasi mengenai pentingnya tidur yang cukup dan pengelolaan waktu belajar–istirahat perlu ditingkatkan, serta didukung oleh pengembangan aplikasi yang dapat membantu siswa memonitor dan memperbaiki kualitas tidur mereka.
##plugins.themes.bootstrap3.displayStats.downloads##
Rincian Artikel
Terbitan
Bagian

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Cara Mengutip
Referensi
1. Alodokter. (t.t.). Pentingnya tidur yang cukup bagi kesehatan tubuh. Diakses dari Alodokter: https://www.alodokter.com
2. Khurana, S. (t.t.). Teen stress and mental health. Weisz Lab for Youth Mental Health, Harvard University. Diakses dari: https://weiszlab.fas.harvard.edu
3. Nedergaard, M. (2013). Garbage truck of the brain. Science News. Diakses melalui News in Health / NIH.
4. News in Health. (2013). Good sleep for good health. National Institutes of Health (NIH). Diakses dari: https://newsinhealth.nih.gov
5. News-Medical. (t.t.). Sleep, circadian rhythm, and health. Diakses dari: https://www.news-medical.net
6. PubMed. (t.t.). Artikel-artikel mengenai dampak kurang tidur terhadap kesehatan fisik dan mental. Diakses dari: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov
7. PubMed Central. (t.t.). Artikel-artikel ilmiah tentang kualitas tidur dan fungsi tubuh. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc
8. ResearchGate. (t.t.). Publikasi terkait kualitas tidur, stres, dan performa akademik remaja. Diakses dari: https://www.researchgate.net
9. Sarwono, S. W. (2012). Psikologi remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
10. Wright, K. P., Jr. (2017). Impact of insufficient sleep on circadian physiology and metabolism. Current Opinion in Physiology. (Ringkasan artikel diperoleh melalui PubMed).
11. Wright, K. P., Jr., & kolega. (2015). Sleep and circadian disruption on health. Journal of Clinical Sleep Medicine. (Ringkasan artikel diperoleh melalui PubMed Central).
12. World Health Organization. (2014). Adolescent mental health: Mapping developmental pathways and risk factors. Geneva: WHO.